Sabtu, 23 Maret 2013

(Harusnya) Aku Malu

dear me, harus berapa orang lagi yang harus ditunjukkan olehNYA agar kau merasa malu dan sadar diri?? hey inget, harusnya kamu tu malu, malu sama diri kamu sendiri, terlebih malu denganNYA. Udah dua orang yang secara tidak langsung mengidolakan salah satu bagian dari hidup kamu dan ingin seperti kamu, tapi sekarang mereka malah udah jauh lebih diatas kamu. sedangkan kamu?? kamu sendiri malah kurang bisa mensyukuri dan memaksimalkan atas apa yang telah kamu dapetin. Kamu juga sering ngasih tau dan ngomong ke orang agar senantiasa mensyukuri atas apa yang udah dikasih dan memaksimalkan atas apa yang sudah dimiliki. tapi mana realitasnya dari diri kamu? malah masih nol besar!!
Singkat cerita, temenku satu itu mengidolakan salah satu bagian hidupku. Bahkan dia pernah bilang, jika dia bisa meng-undo waktu, maka dia ingin mendapatkan hal yang sama seperti yang telah kujalani lampau hari. Tapi harusnya malah aku yang mendapat banyak pelajaran hidup darinya. Saat kutanya, dia mengajarkanku untuk senantiasa birulwalidain sebagai motivator utama dan jangan pernah merasa puas akan suatu hal. Dan akhir-akhir ini aku sadar tentang sebuah hal. Lewat hal yang dialaminya, satu lagi pelajaran yang kudapat. Intinya hampir sama seperti hasil repost dari bang Tere Liye dalam fanspagenya beberapa waktu sebelumnya. 
Logika memperbaiki diri sendiri dan terus melakukan yang terbaik sangat efektif dalam banyak hal. Kita tidak perlu peduli siapa pesaing di sekitar. Pokoknya lakukan dan berikan usaha yang terbaik, memperbaiki diri sendiri secara terus menerus. Jangan berpuas diri dan merasa cukup. Maka, lihat saja besok lusa, semua pintu-pintu kesempatan akan terbuka dengan sendirinya.
Ya Rabb, sadarkan hati ini, jagalah hati ini agar senantiasa selalu menyadari semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

arsip oke!