Rabu, 13 Maret 2013

AJARI AKU BERSYUKUR

Satu begitu berarti memang. Dan lewat angka satu inilah Dia akan mengujiku. Ya, awalnya aku masih berharap akan keajaiban dariNYA. Dengan harapanku itu, aku setidaknya bisa berusaha dulu dan berprasangka baik pada Rabbku. Dengan cara itulah setidaknya bisa membuat hatiku tenang meski tak sepenuhnya. Karena saat itu aku nggak tau musti ngapain dan apa yang harus aku lakuin.
Ya, semua tentu bukanlah hal kebetulan. Sepeti yang kita semua tahu, kalo kita iman dan percaya, di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Rabb telah menulis dan mengatur semuanya dengan apik dalam kitab Lauh Mahfudz, bahkan sejak sebelum kita diciptakan. Ya, mungkin memanglah sudah diatur sedemikian rupa setiap skenario hidup setiap hambaNYA. Jadi apapun rencana dan usaha kita, semuanya kembali kepada Sang Maha Merencanankan. Seperti halnya jalan cerita hidup dan skenario yang harus kujalani saat ini. Kalo kita udah berusaha dan berdoa, semua tinggal tawakal dan pasrah padaNYA kan? Kalo pada akhirnya memang sudah seperti ini jalan yang harus dilalui, harus gimana lagi dan bisa apa aku atas kuasaNYA? Ya, tentunya tinggal menerimanya dengan penuh syukur, ikhlas, dan instrospeksi diri. Mungkin masih kurang mensyukuri atas apa yang telah kudapat? Mungkin kurang ikhlas dalam menjalani dan menerimanya? Mungkin aku terlalu sombong dengan apa yang telah kudapat? Mungkin aku terlalu mengelakkan setiap kewajibanku dan setiap perintahNYA? ataupun kemungkinan-kemungkinan lain yang masih harus digali untuk bahan introspeksi diri.
Kalo ditanya, sebenarnya terasa berat juga. Ya, memang berat tentunya. Dan bahkan mungkin terasa sangat berat untuk diriku. Salah satu hal terberat yang pernah kualami hingga saat ini. Tapi bukankah dengan cara ini, DIA akan menghebatkanku? Bukankah aku akan naik kelas menurutNYA? bukankah harusnya aku bangga akan naik kelas? ya walaupun keterjalan harus dilewati dulu sih u,u
Walaupun pada akhirnya yang kudapat kata "tidak", tapi setidaknya aku telah berusaha dan mendapat sedikit motivasi, intinya jangan melulu melihat ke belakang, genjot saja, Fokus pada yang saat ini saja dulu, maksimalkan!
aku tertohok juga kala itu, dengan kata salah seorang temanku, kita sama kok, cuman beda waktu. dari setiap katakatanya aku menjadi lebih merasakan apa itu rasa syukur.
Dan akhirnya setelah perjalanan panjang ini, Alhamdulillah masih ada rasa syukur saat harus menerima kenyataan yang mungkin kurang mengenakkan ini. Kali ini aku merasakan, sungguh betapa mahalnya rasa syukur dan ikhlas yang seharusnya sudah ada pada diri tiap insan manusia. Semoga kita senantiasa dimasukkan ke dalam golongan umat yang selalu syukur dan ikhlas dalam menerima dan menjalani setiap ketentuan dariNYA. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

arsip oke!