Sabtu, 03 Desember 2016

Sepenggal Cerita Motivasi menjadi Maba Unair

Universitas Airlangga (UNAIR) adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang terletak di Surabaya, Jawa Timur. Kampus ini didirikan tanggal 10 November 1954. Hingga saat ini, ada 14 fakultas. Kampus ini terbagi di tiga lokasi yang berbeda. Kampus A berada di jalan Moestopo, kampus B berada di jalan Dharmawangsa, dan kampus C berada di jalan Mulyorejo. Meskipun jaraknya tidak dekat, namun pihak universitas menyediakan angkutan bus yang beroperasi secara terjadwal pada jam yang telah ditentukan untuk menghubungkan dan memudahkan akses ketiga lokasi ini.
Depan Gedung Rektorat Unair
Berkas Daftar Ulang
Universitas Airlangga atau biasa dikenal dengan sebutan Unair merupakan salah satu kampus yang masuk jajaran lima besar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di Indonesia. Berada di kampus ini dan menjadi bagian dari puluhan ribu mahasiswa yang berstatus sebagai mahasiswa Unair tentunya melahirkan kebanggaan tersendiri. saya adalah salah seorang Mahasiwa Program Alih Jenis Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Sungguh sebagai suatu hal yang tak disangka, takdir menyatakan saya ternyata diterima sebagai salah satu mahasiswa Unair.
Pengumuman Hasil PPMB Unair 2015
Kampus ini menjadi tujuan saya melanjutkan studi setelah lulus D3 karena kala itu yang saya tahu hanya ada beberapa kampus dengan status negeri di Indonesia yang masih menerima jenjang Alih Jenis. Mengingat akhir-akhir ini banyak wacana yang menyatakan bahwa kelas Alih Jenis akan segera di tutup dengan alasan sebagai salah satu syarat akreditasi menuju kelas Internasional. Karena beberapa alasan itulah dan ditambah saya yang memang dari awal berniat melanjutkan studi, mendorong saya untuk memberanikan diri untuk mendaftar dan mengawali perjalanan saya sebagai anak rantau. Saya berasal dari sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang merupakan penghubung dua kota budaya di Indonesia (Jogja-Solo). Berstatus sebagai anak rantau di kota terbesar kedua di Indonesia, saya yakinkan bahwa ini bukanlah hal yang mudah. Hal ini tak pernah terbayangkan sebelumnya bagi saya. Menjadi mahasiswa Unair alih jenis dengan biaya pendidikan dan biaya hidup di Surabaya yang tak murah, pada awalnya membuat ketakutan pada diri saya, mengingat saya bukanlah berasal dari keluarga golongan ekonomi atas.
Suasana saat Pengukuhan Maba 2015
Namun atas dorongan pribadi dan semangat yang lebih besar dari dalam diri, semua itu luntur. Saya hanya berpikir dan yakin bahwa, dengan izin Tuhan dan niat baik untuk mencari ilmu, insyaAllah Tuhan akan memudahkan semuanya. Saya hanya sebisa mungkin memaksimalkan apa yang bisa saya lakukan,sisanya biarkan Tuhan yang melakukannya. Saya bahkan mencoba berbagai cara termasuk mencoba menanyakan keringanan biaya program Alih Jenis ke bagian direktorat keuangan unair, dengan maksud agar nantinya setelah diterima semua biaya itu dapat dicicil. Namun belum membuahkan hasil. Hingga pada akhirnya saya tetap memberanikan diri untuk tetap mendaftar dan mengikuti prosesi uji masuk. Dan Alhamdulillah, Tuhan memudahkan semuanya dari mulai pendaftaran, tes masuk, daftar ulang, hingga mengawal perkuliahan kala itu. Entah rezeki Tuhan darimana datangnya, semua itu terlalui dengan baik dan seperti dimudahkan. Inilah yang membuat saya semakin yakin dan percaya bahwa jika Tuhan telah memilihkan, maka Tuhan pula lah yang akan memudahkan. Semangat dan optimis inilah yang selalu dan senantiasa saya pegang. Saat ini saya yang berstatus semester 3 alih jenis hanya bisa berusaha memaksimalkan apa yang telah saya dapatkan. Harapan saya, semoga Tuhan selalu membersamai diri saya dan menjadikan diri saya amanah selama menggenggam status sebagai mahasiswa Unair hingga masa studi saya berakhir nantinya. Salam Semangat!



(this article is original credit by me for blogging competition which held by Badan Perencanaan dan Pengembangan Universitas Airlangga for more detail please check at http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

arsip oke!