Kamis, 26 Juli 2012

Tugas Akhir Semester 2 Mata Kuliah Budi Pekerti


Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Pada kesempatan ini, saya akan sedikit menceritakan tentang diri saya dan kehidupan saya. Nama lengkap saya Sholikhah Wahyu Subekti. Jika saat dirumah, orang rumah dan keluarga, sejak kecil biasa memanggil saya Likah atau Wahyu. Namun semasa sekolah, saya lebih seringnya dipanggil Sholikhah. Saya lahir di Klaten, pada tanggal 20 Juni 1993. Saya sejak kecil tinggal bersama kedua orang tua dan kakak saya satu-satunya, di rumah yang sampai sekarang masih kami tempati. Tepatnya beralamat di Dukuh Banjarejo, Desa Kedungampel, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dalam hidup, saya mempunyai motto hidup “God always in our side, so believe that nothing impossible and everything will be possible, if you believe in Allah”.
Saya adalah anak kedua dari dua bersaudara. Ayah saya bernama Suhardi, S.Pd. Beliau baru saja purna tugas per bulan April 2012 dari jabatannya sebagai seorang guru di SDN 2 Pundungsari, Kecamatan Trucuk, Klaten. Sedangkan Ibu saya Sadiyem, S.Pd.I, adalah seorang guru honorer di MIM Sajen, Kecamatan Trucuk, Klaten. Saya mempunyai seorang kakak laki-laki, namanya Sujawi Sholeh Sadiawan. Dia dulunya kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan D3 Teknik Mesin. Sekarang dia sudah bekerja di Nestle Kejayan Factory di Pasuruan Jawa Timur. Sehingga dalam keseharian, rumah saya banyak sepinya daripada ramainya. Kedua orang tua saya asli lahir dan besar di Klaten, sehingga setiap kali musim lebaran tiba, saya tidak pernah merasakan sensasinya mudik. Sayapun tak perlu bersusah payah untuk keluar kota, karena saudara saya kebanyakan tinggalnya juga di Klaten. Malahan rumah saya yang biasanya mendapat kunjungan dari saudara-saudara saya yang berasal dari berbagai kota. Hal ini mungkin dikarenakan ayah saya dianggap paling tua atau dituakan, sehingga banyak yang datang. Selain itu mungkin karena nenek saya (yang dari bapak) dulunya (sebelum meninggal), tinggalnya serumah dengan saya.
Riwayat pendidikan, saya dulu bersekolah di TK Pertiwi 1 Barepan, SD N 1 Barepan, SMP N 1 Cawas, SMA N 1 Klaten. Selama 6 tahun SD, Alhamdulillahnya saya diberi kesempatan selalu oleh Allah untuk selalu masuk ranking 3 besar. Saat SD saya juga diberi kesempatan untuk menang juara 1 lomba Pengetahuan Agama Islam tigkat SD (kategori putri) se-kecamatan Cawas dan mewakili Kecamatan Cawas untuk maju di Tingkat Kabupaten Klaten. Selain itu, saat pengumunan kelulusan SD, Alhamdulillah saya juga mendapat nilai yang memuaskan, berkat itu saya mendapat juara 1 saat kelulusan dan masuk 10 besar nilai tertinggi se-kecamatan Cawas. Sehingga karena hal ini, saya Alhamdulillah dimudahkan Allah untuk masuk SMP favorit. Ini semua merupakan suatu hal yang luar biasa untuk saya, karena semasa itu saya merasa bisa membanggakan kedua orang tua saya.
Saat SMP saya kurang menonjol dan kurang aktif dalam bidang organisasi, sehingga pengalaman saya tentang organisasi saat itu sangat kurang dan bahkan tidak punya sama sekali. Saya saat itu masih berpikiran tentang study oriented, yang takut nilai saya jelek karena sibuk berurusan dengan organisasi. Namun, Alhamdulillahnya lagi saya saat SMP juga berkesempatan untuk selalu mendapat ranking 5 besar, bahkan selama 1 tahun di kelas 2 bisa meraih juara 1. Bahkan saat pengumuman UNAS SMP, Alhamdulillah saya masuk 10 besar NEM Tertinggi dan 10 besar Penulisan Karya Tulis terbaik se-SMP. Hal ini tentunya juga hal yang tak kalah luar biasa untuk saya. Karena dengan ini saya menjadi dimudahkan untuk mendaftar di SMA N 1 Klaten.
Semasa SMA saya termasuk kurang menonjol di kelas. Ini mungkin karena SMA saya termasuk favorit, sehingga banyak orang-orang yang tentunya lebih pandai jika dibandingkan dengan saya. Namun saya bersyukur bisa diberi kesempatan oleh-Nya untuk berada di lingkungan orang-orang yang luar biasa ini. Ini memotivasi saya untuk sebisa mungkin agar tidak ketinggalan dan tetap bisa mengimbangi mereka. Dan Alhamdulillah berkat usaha dan izin-Nya, saya selama 3 tahun disana masih masuk ranking 10 besar.
Kuliah di sini, di Jurusan Kebidanan, sebenarnya bukanlah keinginan saya. Saya hanya mengikuti perintah orang tua dan saran dari kakak saya. Sehingga saya dulunya berharap diterima di Kebidanan juga hanya ingin membuktikan pada mereka bahwa saya bisa, tapi entah akan saya ambil atau tidak saya pikir belakangan. Sebelumnya yang saya daftari paling pertama dulu adalah di program beasiswa Bakrie University. Pada awalnya saya mendaftar hanya untuk coba-coba iseng ikut mendaftar untuk cari pengalaman, kalau diterima Alhamdulillah, kalau tidak yasudah. Tapi Alhamdulillahnya, saya diterima beasiswa full di jurusan Akuntansi. Ini sepertinya sebuah kebanggaan tersendiri untuk saya, karena saya merasa tenang, setidaknya sudah ada jaminan tempat kuliah walaupun nanti akhirnya akan saya ambil atau tidak. Ayah saya kala itu sudah lumayan senang dan mantep agar saya disitu saja, mengingat bisa lebih ngirit dalam hal biayanya. Bahkan sudah tanya sana-sini tentang kuliah disana. Namun, saya masih ingin mencari yang negeri. Di sisi lain, saya masih tidak yakin dengan tempat kuliah itu, karena saya memandang swasta dan masih baru, wisuda pertamanya saja baru dilaksanakan pada saat angkatan saya masuk di situ, jadi saya masuk dalam angkatan ke lima.
Sehingga dengan masih tetap mempertimbangkan dari segala sisi, sayapun juga mendaftar yang lain. Diantaranya Undangan SNMPTN, USM STIS, SIPENCATAR AMG, SNMPTN Tulis, dan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Saat undangan, saya mengambil 4 pilihan, KU UNS, T.Elektro UGM, Farmasi UGM, dan Statistika UGM. Namun Allah belum mengizinkan saya diterima. Setelah itu saya berjuang untuk tes STIS, hasilnya saya hanya lolos tes tahap satu/tes tulis dan pada saat sampai tahap kedua, saya gagal di psikotest dan di tes wawancara. Ini mungkin karena materi tes wawancaranya diluar dugaan saya, sehingga saya belum persiapan. Selain STIS kala itu saya mendaftar AMG, dan mungkin karena soal-soalnya Fisika yang menurut standart orang seperti saya adalah tidak mudah, sayapun sudah gagal sejak tes tahap pertama/tes tulis. Selain itu, saya mendaftar disini juga, dengan motivasi seperti yang sudah saya ungkapkan diatas. Kala itu saya mengambil dua jurusan (Kebidanan dn Keperawatan) sesuai saran kakak saya, dan hasilnya saya diterima di Jurusan Kebidanan. Orangtua saya dan kakak saya senang sekali, namun saya masih kurang mantep jika harus disitu, karena memang dari awal bukan keinginan saya. Saya masih menunggu hasil SNMPTN Tulis yang kala itu saya mengambil jurusan KU UNS dan Ilmu Gizi Undip. Kala itu saya sudah berfikir jika saya nantinya diterima di pilihan kedua, dengan berbagai pertimbangan orang tua, pertimbangan prospek, dan kualitas akreditasi jurusan, perasaan saya lebih memilih di Jurusan Kebidanan ini. Dan pengumuman SNMPTN pun tiba, saya pun diterima di pilihan kedua. Saya kala itu tidak tahu harus senang atau sedih, benar-benar membuat galau karena harus memilih kuliah di opsi yang pada awalnya semuanya itu sama sekali bukan tujuan dan keinginan saya. Karena itu, saya dulu pernah berfikir bahwa saya harus mencoba lagi tahun ini, dengan modal keyakinan, entah bagaimanapun caranya pasti Allah akan memudahkan jika aku mau mencoba.
Namun selama berbulan-bulan menjalani, saya seperti mendapat jawaban tegas dari Tuhan, akhir-akhir ini saya disadarkan bahwa mungkin ini memang jawaban dari Tuhan dari apa yang pernah kupanjatkan dalam doa, karena dulu saya pernah berdoa meminta yang terbaik, dan mungkin inilah jawabannya. Seingga saya harus tetap disini, bertanggungjawab menyelesaikan apa yang telah saya mulai. Kala itu orang tua juga kurang setuju jika saya mencoba lagi, sehingga dengan berbagai pertimbangan saya pun tidak jadi mencoba lagi.
Saya dulunya tidak tertarik dengan dunia kesehatan, saya dulunya ingin sekali masuk di jurusan yang basicnya memakai hitungan bukan malah hafalan. Saya mulai suka dan ingin masuk jurusan kedokteran itu baru saat kelas 3 SMA. Ini mungkin karena pengaruh teman-teman saya yang sebagian besar ingin masuk KU, sehingga saya menjadi ikut tertarik dengan dunia kesehatan dan ingin masuk KU. Terkadang saya menyesal, kenapa saya tidak dari dulu ingin masuk dunia kesehatan, sehingga saya bisa persiapan lebih dini untuk masuk KU. Yasudahlah, mungkin ini memang jalan hidup yang harus saya lalui. Dan saya harus tahu bahwa mungkin Tuhan memberi apa yang saya butuhkan bukan yang saya inginkan, sehingga selayaknyalah saya itu sudah bersyukur. J
Untuk selanjutnya, di Jurusan Kebidanan ini, saya berkeinginan bisa mantap dalam menjalani semua ini. Diberi kekuatan hati, pikiran, dan perasaan. Kekuatan hati agar senantiasa ikhlas dan bersyukur atas nikmat Tuhan, kekuatan pikiran agar dimudahkan dalam belajar serta menerima ilmu yang dipelajari dan menerapkannya suatu saat nanti, serta kekuatan perasaan agar bisa beradaptasi dengan kondisi dan perbedaan pada teman-teman semua. Sehingga nantinya saya bisa menjadi tenaga kesehatan yang benar-benar bermanfaat untuk orang lain dan untuk Negara ini, dan juga bisa mengembangkan setiap ilmu yang saya terima untuk orang lain. Selain itu saya juga berharap saya masih tetap bisa meraih apa yang saya inginkan dan menjadi cita-cita hidup saya. Yakni salah satunya, saya masih ingin kuliah di KU, setelah lulus ini. Walaupun mungkin orang lain ada yang berfikir bahwa itu tidak mungkin bisa alih jalur, tapi saya yakin, entah bagaimanapun caranya. Tuhan itu Maha Melihat atas usaha kita, sehingga saya yakin jika saya mau berusaha pasti Tuhan akan membantu. Man Jadda Wa Jadda, karena Tuhan Maha Memampukan kalau kita mau, Kun Fayakun. Saya berfikir bahwa Tuhan selalu memberi kita kesempatan, dan untuk saya, kesempatan itu mungkin bukan tahun kemarin, tapi 2-3 tahun lagi setelah saya lulus dari sini.
Ibaratnya seperti berjalan, saat saya sedang berjalan menuju apa yang menjadi tujuan hidup saya, jalan itu tidak selamanya dan tidak semuanya lurus bebas hambatan, namun ada juga jalur yang arahnya membelok. Pada suatu ketika saya diajak belok untuk singgah dulu, mampir disini selama 3 tahun ini, sebelum akhirnya melanjutkan kembali perjalanan saya. Dan selama 3 tahun di persinggahan ini, itu bukan tak ada manfaatnya, saya disini merasa seperti diajarkan dan ditunjukkan Tuhan tentang banyak hal, salah satunya agar saya sadar untuk senantiasa ikhlas dan bersyukur atas apapun yang telah saya dapatkan. Jadi saya rasa, ini bukan pembelokan yang sia-sia, ini adalah pembelokan yang merupakan rangkaian jalur hidup yang harus saya jalani.
Sebagai penutup, kita sebagai manusia hanya bisa berencana dan berdoa, semoga apa yang telah kita rencanakan sama dengan apa yang telah Allah rencanakan untuk kita. Aamiin Ya Rabbal’alamin. Akhir kata, saya mohon doanya pada bapak agar saya dimudahkan dalam meraih apa yang saya inginkan, dan apabila terdapat banyak kesalahan maupun kata yang kurang sopan, saya pribadi meminta maaf. Terimakasih atas perhatian Bapak selama mengajar dan memberikan ilmu kepada kami semua. Semoga Bapak selalu dirahmati Allah SWT dalam segala hal. Dan jika bapak berkenan membuka, tulisan ini isinya hampir sama dengan yang di blog saya www.sholsolasidooo.blogspot.com.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

1 komentar:

arsip oke!