Menulis bisa menjadi pelarian saat hati dan pikiran tak menentu. Maka menulislah untuk mengikat ilmu dan mengabadikan apapun isi hati serta pikiranmu. Semoga tulisan dalam blog ini bermanfaat untuk siapapun. Let's write, read, and enjoy it.
Rabu, 11 Juli 2012
Melihatku dari Waktu ke Waktu
Melihatku dari Masa ke Masa...
Dengan tiba2 aku ingin menorehkan sedikit apa yang ada di pikiranku detik itu.
8:34 AM 7/8/2012
8 Juli 2012
Gara garanya aku kmrn ngorek2 foto2 jadulku jaman kecil. Sempet spontan kluar air mata saat aku buka foto masa kecilku..
dan tadi aku ngecek FB dan disana aku baca komen temenku.
ah ternyata FB biisa juga jadi motivator dan temanku saat aku butuh semangat, dan dari foto jadulku aku bisa berintrospeksi diri tentang diriku dan melihat diriku ke belakang...
yap, lets begin.....
aku terlahir dari kedua rangtua yang menurutku sangaat luar biasa, dan sayangnya aku terkadang baru menyadari keluarbiasaan itu. Aku lahir dengan berat 3.75 kg, ini lebih besar seperempat kilogram dari berat kakakku...teringat berat tubuhku itu aku merasa, betapa beratnya ibuku membawaku selama 9 bulan.
Aku dan kakakku mungkin anak yang bisa dibilang sangat dinantinantikan oleh bapak ibuku. Sehingga sudah seharusnya aku tumbuh mengikuti sesuai apa yang kedua orangtuaku inginkan dan menjadi apa yang mereka inginkan pula.
Aku..bisa dibilang agak berbeda dengan kakakku, aku mungkin bisa dikatakan lebih ngeyel (dalam hal apapun dengan kakakku). Kakakku tipikal orng yang sederhana dan manut terhadap kedua orangtuaku, dlm hal apapun termasuk memilih jalan hidupnya, ini berbeda denganku yang cenderung suka membantah apa yang orangtuaku inginkan, termasuk nasehat dari kakakku. Sampe2 aku terkadang kalo teringat menjadi merasa bersalah dengan mereka krn mersa telah menyusahkan mereka..Kalo dilihat dari sejak kecil sampe masa SMP, aku mungkin masih sama dengan kakakku, aku tak banyak membantah apa yang orangtuaku inginkan.
Saat SD pun kita sama2 bisa mendapat rangking kelas, Mungkin bedanya hanya saat melalui masa SMP, aku bisa dibilang lebih unggul dari kakakku. Masa SMP kakakku mungkin terlihat sudah tidak begitu menonjol lagi dibandingkan aku. Alhamdulillahnya aku diberi kesempatan untuk membanggakn kedua orangtuaku denan mendapat juara di kelas selama 3th. Namun ini semua tak lepas pula dari bantuan kakakku, yang selalu membantuku mengajari pelajaran2 yang saat kujumpai menemui kesulitan. Mungkin kakakku dulu waktu SMP tiak seberuntung aku, mungkin hanya karena kakakku anak pertama, jadi kalo ada kesulitan saat pelajaran tidak ada yang ditanyai. Maklum, bapak ibuku basicnya guru SD, jadi yang benar2 dikuasai hanya materi2 SD, dan hanya sedikit tahu entang materi SMP, heehe
Thanks a lot my lovely brother, and so do my parents! :D
trimakasih bapak ibuk yang sudah berhasil membuat anak2nya berhasil mendapat ranking walaupun hanya saat SD, dan trimakasih masku yang telah mengajariku disaat bapak ibuk tidak bisa :D
Yaak stelah ngomongin saat SD-SMP, yuk ganti tentang masa SMAku :-D
Nah saat masuk SMA inilah aku mungkin terlihat agak beda dan terlihat agak ngeyel dari masku,haaha (nakal bgt sih!)
Saat mau masuk SMA, keluargaku mendukungku untuk masuk SMA N1 Cawas saja sama dengan SMAnya masku dan juga dengan pertimbangan biaya juga karena lebih dekat (5 menit sampe). Mereka berpikir bahwa SMA 1cawas (sebut saja SMANCA) juga bagus dan termasuk SMA terbaik di Klaten. Namun aku yang saat itu mendapat info tentang SMA 1 Klaten (sebut saja SMANSA) dari teman2ku dan ditambah aku merasa nilaku unas SMP bagus, mendorongku untuk daftar SMA 1 Klaten, walaupun sebenarnya kedua ortukukurang setuju krena takut keberatan dengan biaya dll. (jahat banget kan aku?)
Lalu dengan pertimbangan juga, akhirnya aku ikhlas dan tidak mendaftar sana, karena takutnya aku mlah nggak dapet sekolah u.u
Nah, saat inilah mungkin petolongan Tuhan datang, Allah membukakan jalanku. Saat aku masuk masuk SMP untk keprluan kelulusan, aku mendapat info bahwa SMA 1 Klaten menggunakan test+NEM, dan pengumumn diterima/tidaknya akan lebih awal dari penutupan pendaftara smanca. Aku yang awalnya sudah menutup hati untuk tidak mendaftar, menjadi kaget, dan saat itu juga ingin segera pulang dan meminta izin orangtuaku untuk mencoba mendaftar. Dan dengan modal coba2ku, hari itu juga aku berangkat mendaftar diantar bapakku. Di sepanjang jalan, aku kdng merasa bersalah kalo nantinya aku akan mnyusahkan kedua orangtuaku. Akupun hanya bisa berdoa, agar dimudahkan jalanku jika memang aku punya kesempatan untuk itu. Saat mengisi tambahan uang pembangunan pun aku juga ragu, takut aku kalah main uang, karena kalo sudah urusan finansial, aku g mau ambil resiko, takut menyusahkan. Karena dari kecil aku selalu diajarkan bapak untuk tidak begitu.
Hari tesnya pun tiba, soal2nya wow banget, susah2 cuy! Kluar dari ruang, aku bertemu denga teman2ku smp dan sudah saling pasrah "SMANCA I'm coming"
Hari pengumuman pun tiba, saat itu aku diantar ibuku untuk mengambil pengumuman. Kubuka amplop pelan2, dan yaak diluar dugaanku, aku diterima. Dan malah temen2ku yang dari awal niat pengen banget kesana pada g diterima. tp disini aku ada senengnya juga karena tetanggaku ema juga diterima.
ini berarti aku punya temen dari drh yang sama. Saat itu aku bingung harus sneng atau sedih, sneng karena aku diterima, namun sedih juga karen setelahnya aku bakal menyusahkan kedua orangtuaku. Karena kalo dismansa akan nambah juga untuk biaya kos.dan selain itu, Karena saat itu bpakku sama sekali lagi g berduit. Takut dan sedih sudah pastinya. Karena saat itu aku tahu sendiri bahwa bapak bingung mencari pinjaman uang.
Namun setelah bapakku mencari pinjaman sana sini, akhirnya dapat juga. Aku bersyukur, tapi masih merasa bersalah juga, dan kalo inget pengen banget nangis rasanya. MOS pun aku jalani. dan Alhamdulillah, Allah benar2 memudahkan jalanku, hari ke3 MOS, bapakku uang sertifikasi pertamanya cair, ini sungguh rezeki yg tidak di duga2. Saat itu juga aku langsung dijemput dan diajak bapakku membeli tas dan sepatu baru. Dan selama ini aku kalo inget itu kadang masih ngrasa bersalah banget, Allah kalo sudah berkehendak seperti membukakan jalan untukku dengan gampangnya, yak Allah seperti memfasilitasiku.
Disisi lain, aku kadang dulu juga sering merasa bersalah, karena saat SMA aku kurang bisa membanggakan mereka, kedua orangtuaku. Saat SMA aku kurang menonjol. Tapi aku bersyukur diberi kesempatan Tuhan untuk berada dilingkungan orang2 yang luarbiasa. Suatu ketika ema, tetangga, sodara, teman sejak kecil sekaligus 1kosku dibelikan laptop baru, sempet ada rasa pengen, tp saat itu juga aku diingatkan bapakku. Aku diberitahu lewat telfon untuk jangan meminta laptop karena bpk tdak ada uang, aku pun sebenarnya juga sudah sadar diri bahwa aku tidak akan meminta kalo belum bnr2 butuh dan ditanyai bapak untuk beli.
Sungguh kehidupan masa sma yang sangat kontras dengan kakakku!
Bahkan mungkin dia merasa iri dengan kehidupan SMAku yang biayanya sudah menyamai (bahkan lebih tinggi) dengan biaya kuliah kakakku kala ittu. Karena kala itu aku SMA masih nambah dengan biaya makan dan kos2an :o
hah betapa menyusahkan orang terus hidupku!
dan sayangnya tidak cukup sampe ini saja, ke"ngeyel"anku tidak berhenti sampe ini...
-to be continued-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar