Jumat, 07 April 2017

BUKAN HAK KITA

Tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu, tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik. Bagaimanapun masa lalunya dahulu, sekelam apapun lingkungannya dulu, dan seburuk apapapun perangainya di masa lampau, berilah kesempatan seseorang untuk berubah. Jangan melihat masa lalunya. Jangan memandang remeh seseorang karena status, lingkungan, dan masa lalunya. Terkadang perlu dibenturkan dulu untuk membentuk menjadi sesuatu hal, termasuk membentuk diri.
Bicara soal status dan harta, bahkan sepatu emas Fir’aun saja berada di neraka sedangkan sandal jepit Bilal bin Rabah terdengar di surga. Bicara soal lingkungan, bunga teratai pun tetap bisa mekar indah meski tinggal di air yang kotor. Bicara soal masa lalu, Umar bin Khattab yang hampir membunuh Rasulullah pun kini berbaring di sebelah makam beliau. Khalid bin Walid yang pernah berperang melawan agama Allah SWT pun akhirnya menjadi panglima dan pedangnya Allah SWT. Bisa jadi hari ini dia mungkin tidak berjilbab, esok lusa mungkin dia adalah yang paling ikhlas menutup auratnya. Hari ini mungkin dia seorang kasar yang keras, esok lusa mungkin dia adalah yang paling lembut hati dan bicaranya. Hari ini mungkin dia seorang yang ingkar kepada Allah SWT, esok lusa mungkin dia adalah yang paling istiqomah melaksanakan qiyamul lail.
Semua tergantung bagaimana menyikapi ujian atau hidayah yang diberikan, yang baik bisa saja berubah buruk, pun yang buruk bisa menjadi baik. Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah SWT Maha membolak-balikkan hati. Mintalah pada-Nya untuk senantiasa diteguhkan hatinya. Kita tidak akan pernah tahu dan tidak akan tahu, kapan hati kita diteguhkan dan kapan hati kita dibalikkan. Tugas kita bukan me-neraka-kan orang, tetapi mengajak manusia ke jalan Allah SWT dan saling mendoakan. Jangan hinakan permulaan seorang karena kita tidak tahu bagaimana akhir kehidupannya. Karena hidayah bisa datang kapan saja, dan itu mutlak hak Allah SWT.
Jadi untuk menjadi hebat yang diperlukan adalah kuatnya tekad, tak perlulah kau pusingkan masa lalu, tak perlu malu dengan lingkungan dan tempat asalmu, jika kau mau kau bisa menjadi teratai yang tinggal di air kotor namun tetap mekar mengagumkan.
Semangat dan selamat berlomba-lomba mengajak kepada kebaikan, dakwah bisa melalui hal apapun, jangan pernah lelah, jangan lupa doakan agar hidayah datang pada siapapun yang kau dakwahi. Perkara hasil? Bukan hak kita. Serahkan pada-Nya yang Maha mendatangkan dan memberi hidayah pada makhluk-Nya.

Selasa, 28 Maret 2017

Terima-kasihku

Hidup adalah proses yang tiada henti. Proses untuk menjadi lebih baik, memperbaiki, diperbaiki.
Seharusnya tak pernah ada kata terbaik dalam catatan hidup. Karena hidup adalah proses, bukan hasil akhir. Saat hal baik telah tercapai, selalu ada hal baik lain yang perlu kita usahakan. Kita tidak pernah berencana siapa-siapa saja yang telah dan akan kita temui dalam hidup. Setiap perjalanan hidup mempertemukan dengan orang dan hal baru. Saat itu pula-lah, terkadang ada seseorang yang dihadirkan dalam hidupmu bukan untuk menjadi bagian dari hidupmu. Tapi hanya sebatas hadir untuk saling mengingatkan, saling memperbaiki. Tuhan kita memang Maha Baik. Tak pernah ada sedikitpun rencana-Nya yang sia-sia. Sang Sutradara hidup adalah pembuat skenario terbaik. Jika mungkin kamu belum mendapat hikmah dari hasil pertemuanmu dengan orang tertentu, mungkin kamu hanya perlu menyadarinya beberapa saat nantinya. Jawaban yang tak bisa kau dapatkan saat ini, tapi akan menjadi sebuah penemuan jawaban oleh waktu. Yang utama dan terpenting adalah bersyukurlah selalu. Tuhan menghadirkan siapapun dalam hidupmu bukan tak berarti apa-apa. Maka berterimakasihlah pada Tuhanmu. Berterimakasihlah pula pada mereka, siapapun itu. Mereka lah perantara Tuhan untukmu. Setidaknya dengan hadirnya mereka, merekalah yang menjadi bagian dari perantara Tuhan untuk mendewasakanmu, menumbuhkanmu, membuatmu berkembang lebih baik dengan berbagai pola pikir barumu. Hidup tak melulu soal idealis, terkadang ada hal-hal yang perlu realistis.
Teruntuk kamu, anda, engkau, dia, kalian, siapapun itu, terima kasih. Meskipun hanya sesaat dan tak selamanya, meskipun sepertinya tak akan pernah ada kata bersama seterusnya, tapi kehadiran memberiku makna. Yang secara tidak langsung mengingatkanku untuk selalu dekat dengan-Nya, agar selalu tahu akan hikmah dari setiap pertemuan didalamnya. Karena sekali lagi, hidup adalah tentang proses menjadi lebih baik, memperbaiki, dan diperbaiki.
Selamat untuk berproses dan menghidupi sesama dalam hidupmu.

Jumat, 16 Desember 2016

Iconik Khas Unair

Universitas Airlangga terbagi menjadi tiga lokasi kampus yang berbeda. Dan setiap lokasi kampus entah itu A,B,C, kesemuanya memiliki ciri khas iconik yang berbeda. Kampus A terkenal dengan sejarahnya. Bangunan kampus A merupakan peninggalan sejak jaman Belanda sebagai kampus Kedokteran yang dikenal dengan nama NIAS Building. Menurut sejarahnya, Kampus A dan Fakultas Kedokteran merupakan cikal bakal berdirinya Unair. Jadi jangan heran kalo bangunan Netherland Indische Artsen School ini sangat terkenal dan banyak yang mengetahui. Beranjak ke Kampus B, menurut pendapat mayoritas mahasiswa, mereka biasanya sependapat bahwa Kampus B terkenal dengan bangunan FEB yang paling modern diantara fakultas lain se-unair. Begitu memasuki gerbang kampus B, setiap orang langsung dihadapkan dengan masjid  dan FEB. Kampus B paling sering digunakan ujian PPMB untuk mahasiswa baru. Di kampus B juga terdapat masjid Nuruzzaman yang merupakan masjid kampus paling besar yang pertama sebelum masjid Ulul Azmi didirikan. 
RSUA tampak samping dari Danau depan Rektorat
Kampus B kebanyakan terdiri atas Fakultas-fakultas sosio-humaniora atau lebih mudahnya disebut cluster sosio-humaniora, meskipun ada pula disana fakultas Farmasi dan fakultas Vokasi. Di kampus B juga terdapat Perpustakaan Pusat Universitas Airlangga, Pusat Bahasa, Pusat Layanan Kesehatan (PLK) pusat, Unair Corner, serta pusat-pusat lainnya yang sangat vital bagi mahasiswa Unair. Nah untuk kampus C banyak sekali iconik yang terdapat di sana karena kampus C merupakan kampus pusat dimana keberadaan kantor manajemen atau biasa kita sebut sebagai rektorat.
Danau depan Rektorat
Rektorat Unair memang ngehitz dan terkenal dengan ikon utama danau dan patung tulisan Universitas Airlangga di depannya. Namun tak hanya itu, di kampus C juga terdapat Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) yang merupakan RS Akademik yang menjadi percontohan kampus lain di Indonesia, Rumah Sakit Penyakit Tropis (RSPT) yang merupakan hibah dari kemenkes untuk unair sebagai pusat penelitian penyakit tropis satu-satunya di Indonesia, Airlangga Conventin Center (ACC) yang biasanya digunakan untuk acara wisuda dan disewakan untuk umum, Masjid Ulul Azmi yang merupakan masjid kampus yang baru saja diresmikan tahun ini, Student Center (SC) yang merupakan pusat kegiatan organisasi Mahasiswa seluruh Unair, Pusat Layanan Kesehatan (PLK), Radio Unair, Perpustakaan kampus C, serta masih banyak lagi kantor-kantor bagian yang letaknya berada di gedung rektorat Unair.
Jembatan Depan Gedung Rektorat

Patung Airlangga
Tak afdol rasanya dan belum kekinian jika sudah pernah berstatus sebagai mahasiswa kampus ini ataupun sekedar pernah berkunjung ke kampus ini tapi tak menyempatkan diri berfoto di ikon utama kampus, entah itu di kampus A, B, ataupun C. Sebagai mahasiswa Unair sayapun turut bangga dengan kampus ini dengan segala fasilitasnya. Akhir kata, semoga setiap fasilitas di Unair dapat memberikan layanan terbaik dan membawa manfaat bagi kita semua, baik bagi warga Unair maupun luar Unair.







This article is original credit by me for blogging competition which held by Badan Perencanaan dan Pengembangan Universitas Airlangga.
For more detail please check http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba

arsip oke!