Selasa, 14 Oktober 2014

GET MARRIED

Kalimat itu sudah tak asing lagi terdengar di telinga orang-orang seusiaku. Bahkan di forum manapun menjadi topik yang sangat menarik dalam membicarakan hal yang berhubungan dengan jodoh. Sudah wakunya kah? iya memang, tapi masih perlu dipersiapkan segala sesuatunya. 

Untuk mengucapkan ataupun mendengarkan kalimat sakral "Saya terima nikahnya.... binti.... dengan mas kawin......di bayar tunai....” ini tentunya sangat memerlukan persiapan yang tak mudah. Memang hanya singkat, namun padat dan jelas. Tahukan makna “perjanjian atau ikrar” tersebut? Itu tersurat. Tetapi apa pula yang tersirat? Yang tersirat ialah :
”Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia (perempuan yang ia jadikan istri) dari ayah dan ibunya.Dosa apa saja yang telah dia lakukan. Dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat.Semua yang berhubungan dgn si dia (perempuan yang ia jadikan istri), aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung. Serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”. Lumayan cukup berat kan makna tersiratnya? Nah, nggak sengaja pernah nemu artikel yang berhubungan dengan hal ini di sosmed temen, yaudah gue post aja disini, semoga bermanfaat, check this out!

"Itulah Mengapa Allah Menikahkanmu Dengannya"

Mungkin suamimu tak pandai berkata
Apalagi merayu dengan romantisme karya sastra...
Tapi mungkin dengan cara itulah Allah menjaga lisannya...
Menjauhkannya dari fitnah dunia yang tak halal baginya...

Mungkin suamimu tak pandai berkata..
Tapi heningnya menahan kita banyak bicara..
Memutus rantai kalimat sanggahan yang lahirkan perkara..
Sehingga keseimbangan suasana lebih terjaga..
Andai saja Allah ciptakan sebaliknya
Mungkin rumahmu bagai arena tarung laga
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Mungkin istrimu tak berparas mempesona
Apalagi secantik selebritis di warta berita..
Tapi mungkin lisannya selalu berucap kata mutiara
Yang terpancar dari jiwa yang terjaga...
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin hatimu tak tenang saat jauh darinya
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Mungkin suamimu bukanlah saudagar kaya
Yang membawa pulang limpahan laba hasil usaha...
Namun meskipun besarannya begitu sederhana...
Mungkin ia selalu menjaga kehalalan apa yang dibawa..
Mungkin suamimu bukanlah pejabat yang bertahta..
Yang dihormati dan dipuja bawahannya
Tapi mungkin dibalik kedudukannya yang biasa..
Ia mampu menjadi imam bagi keluarga
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin belum tentu ia miliki derajat takwa
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa
Yang masakannya selezat pujasera...
Tapi mungkin ia pandai mendidik buah hatinya
Memahat pribadi yang berkarater mulia.
Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa
Yang terkadang masakannya itu-itu saja
Tapi mungkin ia pandai mengatur alokasi harta
Sehingga pemberianmu tak terhambur percuma
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin kecintaanmu akan terlalu berlebih padanya...
Melebihi cintamu pada Allah sang pemberi karunia..
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...
Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat kau melakukan semuanya
Tapi mungkin ia sabar membantumu... meringankan pekerjaan rumah tangga..
Sehingga semua terlaksana dengan kerja sama..
Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat minim perannya dalam keluarga...
Tapi mungkin ia sangat keras bekerja
Sehingga nafkah telah cukup terpenuhi lewat dirinya...
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin banyak para gadis menanti dipinang menjadi yang kedua
Jika suamimu terlalu sempurna...
Aaa.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...
Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Tak mampu menyulap rumah menjadi rapi tertata...
Tapi mungkin ia begitu cerdas menguasai matematika...
Sehingga anak yang cerdas dalam eksakta
Terlahir dari rahimnya karena genetika...
Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Menambah sedikit tugasmu dalam membantunya bekerja..
Tapi mungkin ia begitu taat dalam beragama..
Membimbing anak-anak dalam kerangka syariat agama...
Sehingga meringankan kewajibanmu dalam membimbing keluarga
Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin engkau merasa tugasmu telah tertunai sempurna..
Cukup sekedar menyempurnakan nafkah keluarga
Aaa..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya
Percayalah......
Selalu ada kebaikan dalam setiap ketetapan Allah Sang Sutradara
Maka temukanlah sebanyak-banyaknya rahasia dibaliknya..
Agar engkau mengerti mengapa Allah menikahkanmu dengannya...
Jikalau engkau masih sulit menemukan jawabannya...
Gantilah kaca matamu dengan kacamata syukur atas segala karunia...
Adalah hakmu jika engkau berharap khadijahmu menjadi lebih sempurna...
Asalkan kau siap membimbingnya dengan menjadi muhammad baginya...
(repost)

How about you? sudah seberapa siapkah kamu dalam upaya mempersiapkan diri untuk menyempurnakan separuh agamamu? semoga bisa jadi muassabah agar senantiasa berubah lebih baik dalam segala hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

arsip oke!